Edo tersenyum, mendekap Andin ke dalam rangkulannya. “Ngaku aja, kalau ngangenin …” lirih Edo. Andin main cubit aja lengan Edo yang merangkulnya. “Ihh … godain mulu! Kata mau cerita!” protes Andin. Edo tersenyum kecut, menghela nafas. Andin mengernyit heran. “Ada apa?” tanya Andin yang kini udah pasang wajah seriusnya. “Mommy …” Edo menunduk, rasanya sakit banget jika keinget kata-kata Papanya tadi. “Mommy? Kamu ketemu dia lagi?” tanya Andin serius. Edo menggeleng. “Nggak! aku nggak bertemu dia, tapi …” Edo menghentikan kata-katanya, Edo mendongak, menekan kedua ujung matanya, supaya air matanya nggak jatuh. Andin yang sangat peka dengan Edo, meraih Edo ke dalam pelukkannya. “Jangan di tahan, kadang sesuatu yang ditahan itu sangat menyakitkan,” ucap Andin. Edo membalas pelukan Andin