Menjadi Pelindungmu

1092 Words

Malam semakin larut, Andin masih terdiam di pelukkan Edo. Samasekali dia tidak bisa memejamkan mata, meskipun Edo memintanya. “Import! lo nggak takut, kita di tempat kek ginian?” tanya Andin, yang emang keknya udah bosen berdiam dalam dekapan Edo. Edo tersenyum, nggak tau kenapa, malam ini dia seneng banget, berduaan sama Andin, di tempat sepi, mana bisa meluk Andin erat kek gini, pokoknya amazing. Nggaklah, ngapain takut? udah, lo bobo aja!” perintah Edo. “Nggak bisa, gue nggak bisa merem. Lo jangan bobo dulu ya …” Andin bener-bener takut jika Edo sampai tidur duluan. “Nggak, lo tenang aja … gue bakalan jagain lo …” lirih Edo. “Makasih, Import. Kaki gue keknya juga udah mendingan.” Andin menggerak-gerakkan kakinya. “Beneran? untung aja lo nggak demam.” “Iya, beneran. Gue nggak nya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD