Andin ikut kepancing juga dengan kata-kata guru matematikanya. “Bentar, Pak. Harusnya ada pemberitahuan ke Orang Tua kami terlebih dahulu,” ucap Andin. Pak Kespek menatap Andin. “Saya kabulkan permintaan kamu,” ucap Pak Kespek. Mira memberengut, mendekati Papanya. “Kenapa musti nungguin Orang Tuanya, jelas-jelas dia bersalah. Emang dia Anak Siapa? nggak ngaruh!” ketus Mira. Pak Kespek geleng kepala, benernya dia selama ini malu dengan tingkah Mira. “Mira! Ini keputusan Papa!” bentak Pak Kespek. Andin dan Lusi menyunggingkan senyumnya. Mira melotot kearah mereka. “Napa, lo!” ketus Mira. “Nggak papa!” sahut Andin. “Siapa nama kamu tadi?” tanya guru Matematika. “Andin, Pak. Ini yang Cantik namanya Lusi.” Andin emang paling bisa, mancing emosi orang. Terutama Mira and the geng. “Cant