Andin terdiam sesaat, bingung mau ngomong apa. Menatap Edo dengan tatapan penuh keraguan. “Lo nggak musti jawab sekarang, gue akan menunggu jawaban lo,” ucap Edo. Andin mengernyit. “Maaf, Do. Jawaban gue masih sama, gue belum pengen pacaran. Lebih baik kita sahabatan …” lirih Andin. Edo tersenyum kecut. Kecewa banget dengan jawaban Andin. “Lo ada cowok idaman lain?” tanya Edo. “Enggak ada! gue cuman nggak pengen pacaran. Kita sahabatan aja!” Andin nggak nyadar aja, jika kata-katanya melukai hati Edo. Padahal Edo yakin banget, jika Andin pasti punya perasaan sama dia. “Gitu ya … lo yakin sama perasaan lo?” tanya Edo. “Yakin, gue yakin seratus persen. Gue nggak ada rasa apapun sama lo!” ucap Andin mantap. Edo bener-bener kecewa dengan kata-kata Andin. “Baiklah … gue nggak bakalan mak