Nggak Pernah Rela

1026 Words

Risky yang mendengar pegakuan Edo melotot, ujung-ujungnya Edo sangean juga seperti mereka bertiga. “Ternyata lo juga sangean!” celetuk Risky. Edo tertawa. “Ya wajarlah … lo bayangin aja, di dalam hutan yang sepinya ngalahin kuburan, kita berdua doang. Terus gue meluk Andin yang rasanya kenyal-kenyal empuk. Apalagi pas kaki dia tanpa sengaja nyepak nih sosis, rasanya … beuh! Nggak perlu di tanya ama dibayangin, surga dunia langsung berputar-putar di kepala gue!” Suasana hening, bukan mereka tidur denger ceritanya Edo, tapi lebih tepatnya, mereka sampai ngences denger cerita absurdnya Edo. Leo, Febian dan juga Risky, sampai nelen air liur mereka. “Anjing emang lo, Nyet! di sini kita khawatirnya setengah mampus, lo enak-enakan di hutan!” kesal Leo. “Lah! gue ‘kan udah bilang. Nggak usah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD