Andin duduk di sebelah Lusi, bersampingan dengan Edo. Keduanya terlihat sangat serius saat mengikuti materi pelajaran yang guru sampaikan. Kali ini, Edo emang menepati janjinya, untuk lebih serius dengan hidupnya. Apalagi sekarang hubungan dia dan Daddynya sudah membaik. Tapi namanya Edo di kelilingi para demit, ada aja tingkah ke tiga demit di samping dan belakangnya duduk. “Eh, Nyet! lo tumben serius amat …” bisik Leo yang duduk di sebelah Edo. “Diem!” Hanya itu yang Edo katakan. Dan itu cukup membuat Leo terkejut. Ini si Edo kesambet demit sekolah, apa kesambet kunti perawan, kok jadi aneh kek gini. Ini yang Leo pikirkan selama merhatiin Edo yang bersikap aneh. Andin yang diem-diem mendengar pembicaran mereka, tersenyum saat mendengar jawaban Edo untuk Leo. Gantian Lusi yang heran