Rencana Perang

1599 Words
Monster cacing besar itu masih belum kalah dan bar HPnya pun masih 80 persen, kini monster itu mengeluarkan taring-taringnya yang cukup besar dan mencoba lagi untuk memangsa mereka. Pisces yang mencoba mendekati ke arah Rio dan orang asing itu kini mulai teralihkan. Satu serangan dilancarkan oleh cacing itu yang mana taringnya kini ia tembakkan layaknya peluru mesin serbu. Beruntung Pisces segera menghindar sesaat peluru itu mulai mengenai dirinya, tetapi efek serangan peluru taring itu mengikis sedikit HP milik Pisces sehingga bar HPnya kini terkikis sekitar 30 persen. "s**l! jeli sekali monster ini, aku sampai tak diizinkan untuk bergerak," ucap Pisces yang saat ini terjatuh dari tunggangannya tersebut. Sementara Rio masih berbincang dengan orang yang mengakui dirinya seorang GM. Orang itu nampak tenang, mungkin karena ia mengetahui keseluruhan isi game sehingga dalam keadaan ini dirinya tidak merasa panik sama sekali. "Maafkan aku karena tidak menyadari akan hal ini, semua memang kesalahan game, tapi hari ini kalian akan aku antar ke gerbang antar ruang, agar kalian kembali lagi ke dalam game," ucap orang itu nampak santai. Biasanya jika seorang developer menemukan sebuah bug, maka akan secepatnya akan di perbaiki, untuk itu peta yang saat ini mereka masuki mungkin takkan bisa diakses kembali melalui jalan pintas. "Baiklah tidak apa-apa, tapi temanku sepertinya sedang kesulitan," ucap Rio memberitahu orang itu. Kini Pisces nampak sedang bergelut dan mempertahankan senjatanya, walaupun ia harus jatuh berkali-kali tapi ia terus bangkit dan mencoba bertahan. "Hai! jika kalian sudah selesai, apa bisa membantuku di sini?" teriak Pisces yang merasa kesal karena dirinya di abaikan. Rio terlihat panik dan ingin bergegas menyelamatkan Pisces, tetapi GM hanya tersenyum lalu berkata."Tunggu di situ, lihat apa yang akan aku lakukan." Saat cacing itu membuka mulutnya begitu lebat dan siap menyerang Pisces tiba-tiba sebuah pelindung transparan melindungi Pisces sehingga tabrakan antara dinding dengan gigi cacing itu menyebabkan benturan cukup keras namun cacing itu tak bisa menghancurkannya. "Apa? apa yang terjadi? pelindung kaca?" ucap Pisces keheranan. "Wah! apa itu? benda apa yang menyelimuti dia?" ucap Rio yang kini menghentikan langkahnya ke arah Pisces. "Freedom Barier!" Ucap GM yang kini terlihat menaikan satu tangan kanannya. Rio menoleh ke arah GM dan melihat dia melakukan sesuatu, sudah dapat dipastikan jika pelindung itu diciptakan oleh GM. "Wah, hebat. Skill apa itu? aku belum pernah melihatnya sebelumnya," ucap Rio keheranan. "Jadi ini adalah kemampuan yang di miliki orang itu? siapa dia sebenarnya?" ucap Pisces yang juga menoleh ke arah Rio dan GM. "Tak perlu khawatir aku akan mengalahkan cacing ini, lagipula dia bukanlah bos di sini, dia hanyalah prajurit terkuat di area ini, cacing besar ini masih bisa di atasi," ucap GM terlihat santai. Cacing itu kemudian berubah ke wujud yang lebih menyeramkan lagi, kini kulitnya dilapisi oleh serat-serat baja serta mengeluarkan dua buah sayap yang membentang cukup panjang, ia juga mengeluarkan kaki-kakinya, dan lebih terlihat seperti ulat bersayap dibandingkan cacing. "Berevolusi, dia adalah Worm King" ucap GM. "Dia semakin besar, apa yang harus kita lakukan?" tanya Rio. Tanpa berpikir panjang GM langsung melesat terbang ke arah Worm King. Sayapnya yang indah membuat pemandangan di sana terlihat sudah tidak menyeramkan lagi, berkilauan dan mengeluarkan energi cukup kuat. "Auranya, dia seperti malaikat, sebelumnya aku pernah melihat transformasi ini pada Nick Harsen saat ia berhasil mengalahkan Dragon Gold beberapa bulan yang lalu, mungkin kemampuan orang itu setara Nick Harsen," ucap Pisces saat melihat GM yang terbang melesat ke arah Worm King. Tidak membutuhkan waktu lama untuk GM membunuh dan menghancurkan tubuh keras Worm King, cukup dengan tiga kali combo, monster besar itu berhasil ia kalahkan. Item langka yang keluar dari monster itu pun akhirnya berserakan di mana-mana. "Luar biasa, damage macam apa itu? damagenya mencapai satu juta sekali pukul, butuh waktu berapa lama untuk bisa sekuat itu?" tanya Pisces yang saat ini terkagum-kagum melihat betapa kuatnya orang itu. "Luar biasa, kuat sekali dia, apa karena dia sang pemilik game? karakternya sungguh diluar nalar, mungkin player level atas saja bisa ia kalahkan hanya dalam sekali combo," ucap Rio menambahkan. Rio mulai mendekati Pisces dan mereka kini sudah bersatu kembali, dan GM yang telah selesai mengalahkan musuhnya itu langsung menghampiri Rio dengan Pisces. Auranya masih terasa saat ia berhasil memijakkan kakinya lagi di atas pasir. "Tuan!" tiba-tiba suara seseorang terdengar setelah GM berhasil mengalahkan monster itu. "Pertandingannya segera di mulai," ucapnya lagi. GM menoleh ke arah datangnya suara, nampaknya itu adalah salah seorang yang mendatanginya dan meminta ia untuk log out. "Ya ampun, kenapa kau harus masuk ke dalam game, yasudah aku mau keluar, pertandingannya sudah di mulai?" tanya GM. "Sebentar lagi, itulah kenapa aku menyusulmu kemari," ucap orang itu lagi. "Baiklah, setelah kita mengeluarkan dua orang player yang tersesat ini, kita akan kembali," ucap GM. "Player tersesat? aku kira mereka bot," ucap orang itu lagi. Akhirnya Pisces dan Rio pun dibantu untuk keluar dari peta itu dan setelah itu pertandingan antara guild Dark Metallica melawan guild Red Valvet pun berlangsung. "Jadi hanya mengambil mutiara dari tangan musuh? dan semua rintangan yang ada di hadapan kita hanya alat agar pertandingan semakin menarik, boleh juga," ucap Metal tersenyum. Di hadapan mereka sudah tersedia tower tower besar serta jebakan yang bisa mengurangi HP mereka, sehingga mereka harus berhati-hati saat bertanding. "Lima tiang tinggi inilah tempat di taruhnya mutiara, itu artinya kita hanya harus menerobos masuk ke daerah pertahanan mereka untuk mengambil mutiaranya dan kita akan memenangkan pertandingan," ucap Metal lagi dan kini ia sudah memasang badan agar teman-temannya bersiap untuk menyerang. Sementara di sisi Red Valvet sepertinya mereka akan mengambil serangan langsung dari arah tengah dan satu orang tank akan berjaga di belakang untuk memastikan keamanan mutiara yang mereka miliki. "Baiklah, saatnya kita tunjukkan kemampuan kita, ayo bergerak," ucap Hestonash berlari memimpin p*********n. Namun, pertarungan itu tidak mudah karena setiap mereka akan mendekati tower, maka tower itu menembaki mereka sehingga mereka harus menghancurkan setiap tower yang menghalanginya. Sementara pertandingan antara tim profesional Red Valvet melawan tim profesional Dark Metallica b**********n, kini di salah satu markas guild yang berada di server 2, nampaknya terjadi sebuah perselisihan di antara para player. "Apa? bagaimana bisa? aku sudah membayarmu di awal, dan sekarang barangnya kau hilangkan? alasan apa lagi itu? aku tidak mau tahu, jika item itu tidak kau berikan padaku, aku akan melaporkanmu ke polisi," ucap salah seorang player yang terlihat seperti ketua guild. Penampilan yang mencolok serta set pakaian yang ia kenakan menunjukkan jika ia adalah pemilik guild tersebut, dan ternyata memang benar, saat ada player lain yang memanggilnya dengan sebutan ketua. "Maaf ketua, aku bukan ingin membela dia, tapi aku yakin ada alasan kuat kenapa mereka tak memenuhi pesanan kita, jika dilihat dari transaksi yang kita lakukan selama ini, mereka selalu jujur bahkan mereka mendedikasikan dirinya pada Guild ini walaupun mereka bukan bagian dari guild," ucap salah seorang player mencoba membela. "Kau benar, aku yakin orang ini tak ada niat untuk menipu, tapi kenapa kalian bisa seperti ini? aku sudah menunggu lama bahkan aku sampai tak bisa ikut turnamen gara-gara di kalahkan oleh guild Red Valvet, hanya item itu jalan satu-satunya agar aku bisa menjadi lebih kuat dari mereka," ucap ketua guild itu. Salah seorang dari mereka mulai menceritakan kenapa barang yang sudah berhasil mereka kumpulkan harus hilang. Awalnya mereka berkata jujur, dari mulai menawarkan transaksi barang, hingga mereka di buru oleh Killing Man, tetapi saat mereka mengatakan jika tas mereka di ambil paksa oleh para player dari server 6, yang dalam hal ini artinya mereka berbohong, ketua guild tidak lantas percaya, tetapi karena dua orang itu sangat meyakinkan sehingga semua yang di katakan orang itu terasa benar. "Jadi kejadiannya seperti itu? mereka benar-benar menantang kita? mereka tidak tahu para penghuni server dua adalah pada player brutal yang akan melakukan segala cara untuk menang," ucap ketua guild lalu ia tersenyum. Senyuman itu terasa sangat mencurigakan, karena senyuman itu biasanya digunakan untuk orang yang akan melakukan perbuatan yang jahat. "Jika mereka menginginkan perang, maka kita berikan perang itu," ucap ketua guild yang membuat semua anggota terkejut. "Apa?" salah seorang terkejut. Akhirnya hari ini mereka merencanakan p*********n langsung yang akan mereka lancarkan pada player yang ada di server 2 untuk merebut kembali item pesanan mereka yang di sita oleh para player dari server 2. Setelah perkumpulan itu, salah seorang pemain server 2 ad yang membocorkan rahasia itu hingga sampai ke telinga Tiger dan Dragon Boy saat mereka berdua bertemu di Padang rumput Darkanon . "Aku tak menyangka seorang Dragon Boy bisa di kalahkan oleh player dari server lain, aku kira kau cukup tangguh," ucap Tiger memprovokasi. Bentrokan kedua guild yang saling menyerang itu tak terhindari saat salah satu dari anggota mereka ada yang di ganggu saat melakukan farming. Kebiasaan Tiger yang selalu menganggap semua yang ada di dalam game adalah miliknya, dan akibat ulahnya justru banyak orang tak menyukainya walaupun masih banyak yang membelanya karena ia si sebut sebagai player yang cukup setia kawan. "Nomor dua tak ada hak berbicara seenaknya pada nomor satu," ucap Dragon Boy singkat, namun berhasil membuat darah Tiger memuncak. "s**l, sombong sekali, apa ini yang kau bilang lemah? rasakan ini bodoh," Tiger melompat mengayunkan kapak besar dari atas ke bawah menghantam ke arah kepala. Ayunan itu cukup kuat sehingga ketika Dragon Boy berhasil melewatinya, tanah yang terkena efek ayunan itu mulai terbelah. "Ayunan macam apa itu? ayo lebih bertenaga? kenapa? apa karena kamu lemah?" tanya Dragon Boy. Sekarang Tiger malah terprovokasi oleh Dragon Boy padahal sebelumnya ia lah yang mencoba membuat Dragon Boy terprogram oleh perkataannya. Saat mereka sedang saling menyerang satu sama lain, tiba-tiba salah seorang player menemui mereka dan menyampaikan kabar jika server 2 akan melakukan p*********n ke arah server 6 dan mereka sudah bergerak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD