Yuna sudah menangis di sepanjang perjalanan menuju kantor polisi. Bahkan abang-abang ojeknya turut menghiburnya di sepanjang jalan. Saat tiba di kantor kepolisian eeeeh adiknya malah cengar-cengir. Yuna sudah panik duluan karena salah mengira perkataan polisi itu. Ia kira, adiknya menjadi korban begal. Ternyata yaaaaa hampir sih. Hampir dibegal. Teman yang dibonceng adiknya jago bela diri. Kebetulan saat di perjalanan, keduanya sudah melihat dadi kaca spion kalau ada yang membuntuti. Perasaan pun berubah menjadi tak enak dan memaksa diri untuk siaga. Temannya itu meminta adiknya Yuna untuk tetap mengemudi dengan tenang. Walau yeah, muka udah panik dan rasanya ingin pasrah saja tapi Zayyan tetap ingat bahwa ada Allah. Jadi, dalam hati, ia hanya bisa berdoa. Hingga saat begal itu mendekat