Tujuh Belas

1941 Words

Elang menjemputku di bengkel Bowo, Jazzy enggak bisa dibawa sekarang juga. Sementara pikiranku terus - menerus memutar adegan melihat Alya tadi. Dia kemana saja? Pakai mobil siapa? Selama ini tinggal dimana? Apakah Elang sudah bertemu dengannya? Pertanyaan terakhir, membuat hatiku berdenyut nyeri. Cinta atau tidak, kami sudah melakukan hubungan suami istri. Katakan aku kolot, tapi bagiku, tahap tertinggi dalam sebuah hubungan adalah sentuhan fisik. Menyerahkan tubuh, tentu saja bersiap menyerahkan hati. Begitulah cara kerja hati perempuan dalam mencintai bukan? Terakhir aku cek, aku masih berjenis kelamin perempuan kok. Sumpah! "Happy!" Elang menyenggol lenganku, membuyarkan lamunanku. "Eh, ada apa Mas?" Elang tertawa kecil, "mikirin apa sih? Yang semalam?" Sontak wajahku memanas,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD