"Memangnya papa sudah punya tiket? Pulang naik pesawat kan?" tanya Andhara ketika sore itu ia jalan pulang dari rumah sakit bersama sang papa. "Sudah, An. Jangan khawatir. Jangan lupa janjimu untuk pulang mengunjungi Papa, papa tunggu ya!" Dirga tersenyum, sore hari di sini begitu menyenangkan, hamparan sawah yang tidak seberapa tersisa di sekitar RSUD memberi kesan lain. "Iya deh, cuma kalau untuk pulangnya harus sama Mas Yudha, Andhara nggak janji." "Lho, memang kenapa?" tampak Dirga protes, senyumnya mengembang, kemudian tangannya terulur mengelus kepala Andhara. "Pa, dia sibuk. Belum lagi dia ada Cecilia yang harus di urusi kan?" betulkan? bukankah Cecilia adalah prioritas utama Yudha? "Ajak dong! Gitu aja repot lho," ujar Dirga santai. Andhara mencebik, ia tidak lagi menjawab. D