Andhara menatap nanar bungkus obat-obatan itu, ia sama sekali tidak menyangka bahwa ia akan sampai pada meja praktek seorang psikiater. Menjadi pesakitan dengan beban mental yang menghimpit dirinya. Dokter juga manusia bukan? Bisa sakit, bisa stress? Andhara tersenyum, ia membuka satu persatu bungkusan obat itu, meraih segelas air putih yang ia siapkan dan meneguk bulatan putih, beberapa kapsul dan tablet itu sekali telan. Jadi pasien itu nggak enak! Serius! Bayar mahal hanya untuk konsultasi yang paling lama satu jam, bayar lebih mahal untuk obat yang rasanya tidak ada enak-enaknya ini. That's why, don't be sick! Dokter selalu menasehati bukan apa yang harus dilakukan supaya tetap sehat? Meskipun dia dibayar, jujur dokter sedih jika banyak yang sakit. Andhara memejamkan matanya, ia masi