Aska perlahan membuka mata. Sosok pertama yang tertangkap netra birunya adalah sang sekretaris yang duduk memegangi botol infus. Pria itu juga mengenakan pakaian rumah sakit, dan wajahnya tampak pucat. Setelah melakukan respirasi beberapa kali, Aska mengingat kejadian di balkon, dan seketika dia terduduk. “Di mana istriku?” Tian menunujuk sebelah Aska. Aska menoleh ke kanannya. Dia mendapati Winny tertidur dalam posisi duduk sembari menggenggam tangannya. Barulah dia mengembuskan napas lega. “Bapak terus menggenggam tangan Nyonya, jadi Nyonya hanya bisa tertidur dalam posisi itu.” Aska segera melepaskan genggaman tangannya dengan Winny. Dia bangun, lalu mengangkat istrinya yang tertidur pulas itu ke brankar. Setelah merapikan rambutnya, juga menutupi tubuhnya menggunakan selimut, dia