32. Sesalan Ardhy

1892 Words

Luna melirik jam tangannya sambil sesekali menyeruput latte hangat di atas meja. Sebuah café menjadi pilihan untuk janji temu dengan teman lamanya di pagi itu. Dia sudah mengabari akan menunggu di tempat ini. Tak lama, seorang wanita cantik mendekati Luna, duduk di hadapannya. Tas branded dengan simbol GC itu dia letakkan di atas meja. “Ada apa tiba-tiba kamu minta ketemu aku, Luna?” “Aku udah jelaskan detailnya di chat kemarin, kan?” Wanita itu tersenyum. Ditipiskannya lagi senyum, menatap dengan selidik. “Rumah kontrakannya udah aku siapin. Tapi soal kartu kredit itu, aku belum paham.” “Aku butuh uang cukup besar, tapi aku nggak berani pakai kartu kredit suamiku, takut dia curiga dan bertanya lebih jauh.” “Baiklah!” Luna hanya tak ingin membayar tagihan rumah sakit dengan kartu kre

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD