“Kita memang tidak pernah berkenalan sebelumnya, tetapi aku sudah jatuh cinta kepada kamu saat kamu menyelamatkan nyawaku dengan penuh tanggung jawab,” ucap Aksa. “Benarkah? Tetapi aku tidak pernah menyelamatkan nyawamu, Sa. Kamu pasti salah orang,” ucap Zeline tidak percaya dengan ucapan Aksa. “Biasakan mendengarkan terlebih dahulu, baru mengambil kesimpulan, sayang,” ucap Aksa sambil mengecup bibir Zeline yang membuat rona kemerahan di wajah Zeline karena perlakuan Aksa tersebut. “Kamu masih ingat tidak, saat kamu membantu korban perampokan pada duabelas tahun yang lalu mungkin menjelang kamu duduk di bangku SMP?” tanya Aksa. Mulut Zeline terbuka dengan lebar saat mendengar ucapan Aksa barusan. Zeline menggeleng gelengkan kepalanya karena tidak mungkin orang yang dibantunya waktu itu