“Siapa kau?” teriak Bella dengan histeris. “Aku adalah calon suamimu,” ucap Frans dengan tenang. Dia maklum dengan perlakuan Bella yang menamparnya tadi. Rasa sakit yang dia rasakan pastinya tidak sebanding dengan keperawanan Bella yang telah di bobolnya semalam. “b*****t!” teriak Bella dengan histeris dan air mata yang membanjiri wajahnya. Dia terus berteriak teriak seraya mengeluarkan beragam kata kata yang tidak jelas. “Auw.” Bella merasakan tubuhnya linglung karena rasa sakit yang dirasakannya. Dalam sekali tangkap, gadis yang telah dirobah oleh Frans menjadi seorang wanita tersebut langsung berada di dalam dekapannya. Frans memeluk Bella dengan erat seraya mengusap usap punggung wanita itu. “Lepaskan aku,” ucap Bella yang berusaha berontak dari dekapan Frans. “Jangan berontak te