“Benaran?” pekik Zeline dengan antusiasnya seraya menggoyang goyangkan lengan kekar Gibran. Dia benar benar lelah berada di kota yang sangat mudah Aksa menemukannya. Bertepatan dengan itu, beberapa orang pelayan menghampiri meja mereka dengan membawa beraneka ragam menu makanan serta minuman terbaik yang ada di restoran mewah tersebut. Zeline mengucapkan terima kasih setelah para pelayan tersebut selesai menata makanan dan minuman tersebut di atas meja mereka. “Benaran kan?” tanya Zeline lagi setelah para pelayan restoran tersebut meninggalkan meja mereka. “Iya. Kapan aku bohong? Sekarang makan dahulu. Nantik dilanjutkan lagi pembahasannya.” Gibran mengambil piring dan mengisinya dengan nasi serta lauk. Begitu juga dengan Zeline, dia juga melakukan hal yang sama dengan apa yang dilaku