Mereka menikmati pemandangan pantai yang terasa sangat menyejukkan pikiran. Birunya air laut membuat pikiran menjadi tenang, apalagi di tambah dengan angin pantai yang berhembus dengan sepoi sepoi. “Mulai besok kamu sudah harus menjadi sekretaris aku kembali,” ucap Aksa seraya menyisipkan anak rambut Zeline yang menutupi pandangannya. Zeline hanya tersenyum saat mendengar ucapan Aksa tersebut. “Itulah enaknya menjadi bos, bisa mengatur semuanya,” sindir Zeline dengan tertawa pelan. “Jangan banyak alasan, karena semuanya tidak akan berubah,” dengus Aksa yang merasa kesal karena ucapan Zeline tersebut. “Berjanjilah bahwa kamu tidak akan meninggalkan aku lagi, walau apapun yang terjadi.” Aksa menggenggam tangan gadis itu dengan lembut. “Kita akan menghadapi semuanya dengan bersama sam