“Buruan sayang, entar telat,” ujar Aksa dengan menurunkan setengah kaca mobil. “Aku duluan ya Gib. Sampai jumpa di lain waktu,” sahut Zeline seraya melambaikan tangannya kepada Gibran yang dibalas laki laki dengan membungkukkan badannya dan melirik kepada Aksa melalui sudut matanya. Gibran meneruskan langkahnya menyusuri apartemen. Setelah memastikan mobil yang ditumpangi Zeline pergi meninggalkan apartemen, Gibran memutar badannya dan berjalan menuju mobilnya kembali. Yah, dia memang sengaja ingin menjemput Zeline pagi ini untuk berangkat bersama, meskipun tanpa janji sebelumnya. Tetapi, nasib baik tidak berpihak kepadanya karena Zeline yang sudah berangkat dengan Aksa. Karena tidak ingin mengibarkan bendera perang, makanya Gibran meneruskan langkahnya memasuki apartemen agar Aksa tidak