Sam melajukan mobilnya memasuki kawasan sebuah mansion yang terlihat sangat megah. Tit! Tit! Sam menekan klakson mobilnya saat melihat gerbang yang tinggi menjulang di depan matanya. “Ada yang bisa dibantu, Tuan?” seseorang memperlihatkan wajahnya di pintu gerbang yang sengaja dibuat agar satpam mansion tersebut bisa melihat tamu yang dating. “Saya dari Permata Bakery, Pak,” sahut Sam seraya turun dari dalam mobilnya. “Tunggu sebentar, Tuan,” jawab satpam tersebut seraya berjalan menuju bangunan utama. Sam hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Dia berdiri dengan bersandar pada body mobil sambil memainkan ponselnya. Sepuluh menit kemudian, satpam tersebut sudah kembali. Sam mundur kebelakang saat melihat gerbang yang tinggi tersebut sudah terbuka dengan lebar. “Silakan masuk