“Yah sehat lah. Noh buktinya,” ucap Zeline kesal seraya menyantap cemilan Sinta hingga ludes tidak bersisa yang langsung membuat Sinta mengomel enggak jelas. “Oh iya, Zel. Lo bilangin dong sama Aksa biar karier gue melejit gitu. Entar kan untungnya buat kita juga kalau gue bisa lebih tenar lagi,” ucap Sinta dengan wajah penuh harap. “Kita? Elo aja kali, Sin.” Zeline memutar bola matanya dengan malas saat mendengar permintaan sepupunya tersebut. “Jangan gitu dong, Zel. Walau bagaimana pun, kita tetap bersaudara lho,” ujar Sinta dengan suara yang lembut. “Giliran ada maunya, kita malah bersaudara. Tetapi, kalau enggak yah berantem terus,” dengus Zeline dengan wajah memerah menahan emosi. “Ayolah, Zel. Bantuin gue. Sekalian beramal gitu,” mohon Sinta dengan wajah memelasnya. “Udah deh,