"Kenapa? Mbak Larissa sakit apa?" suara pria yang bernama Lutfhi itu terdengar dalam dan merdu. "Tunggu! Rissa, ini dokter yang waktu itu kamu ceritakan?" sela Yusuf sambil menahan lengan Dokter Luthfi yang baru saja mengangkat stetoskopnya untuk memeriksa Larissa. "Iya, Mas, yang waktu itu menelepon saya," jawab Larissa jujur. "Oh, baik, kalau begitu kita ke rumah sakit lain saja. Lagian bukan mahrom, jadi gak boleh sembarangan pegang!" Kata Yusuf tegas. Tangannya sudah meraih jemari Larissa untuk membantu istrinya untuk bangun. "Pak, maaf, tapi kondisi istrinya harus segera diperiksa dan diberi obat," sela suster menahan Yusuf. "Sus, bagaimana saya bisa membiarkan istri saya diperiksa p****g susunya oleh pria yang menyukai istri saya? Namanya sengaja bersedekah dengan singa yang