Cklek "Aku tahu kamu pasti datang, Mas. Ayo, masuk!" Yusuf menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum kedua kakinya melangkah yakin masuk ke dalam apartemen Mutia. Dengan gerakan manjanya, Mutia menarik tangan Yusuf masuk dan langsung menuju sofa. "Mas bawa apa? Hadiah untukku?" tanya Mutia antusias saat melihat paper bag ponsel apel digigit tengah dipegang erat oleh jemari Yusuf. "Bukan, ini punya saya." Yusuf tersenyum kaku dan wajah kecewa Mutia sangat terlihat. Dengan gerakan agresifnya, Mutia memeluk Yusuf dengan penuh kerinduan. "Aku mau minta maaf, Mas. Aku terpaksa melakukannya." Yusuf mencoba melepas pelukan pada pinggangnya. Entahlah, rasanya dadanya sedikit sesak ketika Mutia memeluknya seperti tadi. "Ada apa, Mas? Kamu gak suka aku peluk?" Mutia melihat mantan kekasihnya deng