Pria itu mungkin hanya akan mengurung diri di dalam apartemen, saat tidak ada kegiatan ke kantor. Bukan untuk berdiam diri yang hanya akan membawa otaknya melayang ke hal yang menyulut emosi untuk yang kesekian kali. Tapi mengubur diri dengan pekerjaan. Beberapa berkas pekerjaan yang harus ia selesaikan, sudah sengaja ia bawa pulang. Begitulah rencananya sebelum kemudian menerima telepon dari Gea. Satu-satunya teman berjenis kelamin perempuan yang ia miliki. Selesai dengan rutinitas membersihkan diri, Janu menyempatkan menghubungi Pak Karim—yang ternyata meninggalkan pesan di ponsel yang belum ia lihat, apalagi jawab. Duduk di tepi ranjang, Janu menunggu seseorang di ujung telepon menerima panggilannya. Janu yakin, Pak Karim jelas sudah bangun di saat jam yang ia lirik memperlihatkan jaru