PART 7

1692 Words
Part 7 Siang berganti sore, Malam berganti Pagi jam menunjukan pukul 05.00. Aku segera melaksanakan sholat subuh setelah itu langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Ya! ini hari pertamaku sekolah lagi, setelah kemarin aku tidak mengikuti pelajaran seperti biasanya karena harus dirawat inap dirumah sakit. Aku langsung sarapan setelah itu berangkat dengan diantar Pak Diman. Sesampainya disekolah seperti biasanya Rita sudah menungguku di gerbang. "Dita gue minta maaf yah kemarin gak bisa jenguk lo." ucap Rita lesu "Iyah gpp Rit." Ucapku tersenyum. Dia memang tau bahwa kemarin aku tidak masuk sekolah karena sebuah insiden. Setelah aku memberitahunya di group Wa. "Baiklah. Mmm apa benar lo masuk rumah sakit karena menolong Rafael.?" Pasti dia tau dari gosip yang beredar disekolah "Mmm iyah." Singkatku "Wah lo hebat, setelah apa yang Rafael lakuin ke lo bukannya membalas lo malah nolong dia." pancaran takjub terlihat dari wajah Rita "Ah biasa aja Rit. Kan sesama manusia itu harus saling tolong menolong." Ujarku Mmm Btw hubungan kamu sama Raka gimana?" Aku berusaha mengalihkan pembicaraan "Lo tau darimana kalau gue jadian sama Raka?." Tanya Rita penasaran "Dari Syalwa. Kenapa kamu tidak cerita kalau kamu sudah jadian sama Raka." seharusnya dia menceritakannya, karena aku ini sahabatnya. "Gue malu buat ceritanya Dita." Dia hanya menunduk "Mmm apa kamu tidak menganggap ku sahabat sehingga hal sebesar itu kamu sembunyikan!." Aku hanya berpura-pura marah. "Ti-ti-tidak bukan begitu dita. Maaf." Rengeknya. Aku ingin tertawa melihat ekspresinya "Iyah-iyah Rita gpp cuma bercanda ko." Akhirnya tawaku pecah melihat Rita yang menganggap serius ucapanku. Dikelas, pelajaran dimulai. Tak lama Bell Istirahat berbunyi. "Dita Ayo ke kantin?" ajak Rita "Ayo." Diperjalanan menuju kantin "Ditaaaa?" Teriak seseorang "Iyah apa Syalwa?." Sahutku "Aku nyari kamu dikelas tapi kamu ga ada." Ucapnya "Lagian kan biasanya kita ketemu dikantin." celetuk Rita. Yang sudah menjatuhkan bokongnya diatas kursi "Hehe kan aku kangen sama Dita. Udah 3 hari kamu ga sekolah." Syalwa memeluk erat tubuh Dita dari Samping. "Ah lebay." ucapku terkekeh "Yeee gpp kali." Dikantin "Bu pesan nasi goreng tiga sama jus mangga dua jus alpukat satu." ucap Rita memesan makanan "Baik neng." ucap ibu kantin Tak lama geng warior atau tak lain geng nya Rafael pun datang, kali ini jumlah anggota mereka lengkap yaitu Rafael sebagai ketua, Kevin, Rio, Raka dan Bayu sebagai anak buah. "Heiii dittt liat tuh geng warior kesini?" Rita terlihat khawatir melihat keberadaan Rafael dan sahabatnya. "Terus? Biarin aja." Ucapku santai "Tapi masalahnya gue takut lo diapa-apain lagi sama Rafael Dita." Balasnya menautkan jari tangannya. "Iyah sih Dita, kamu harus ingat bagaimana dia mempermalukan kamu didepan umum waktu itu." ucap Syalwa mengingatkanku pada kejadian lalu Aku hanya diam tidak mau menjawab. mengingat saat Rafael mempermalukanku sungguh itu adalah sebuah memori buruk yang tak perlu diungkit. Dita, Rita dan Syalwa merasa aneh karena kali ini Rafael tidak mengganggu lagi. Padahal kan mereka dan murid sekolah Bryantara tau, Jika seorang Rafael membenci siapapun dia tidak akan membiarkannya tenang. "Heh kalian merasa aneh ga? Ko Rafael diam aja dan malah duduk makan-makan ga gangguin Kita lagi "ucap Rita "Iyah aku juga merasa aneh Rit." ucap Dita "Mungkin dia kesambet kali." ucap syalwa acuh Disisi lain Rio mengedipkan sebelah matanya kepada Syalwa. Katanya diam-diam Rio menyukai Syalwa. namun, ia hanya memendamnya karena merasa malu, Dan takut kepada Rafael karena syalwa berhijab. "Eh syal liat deh si Rio. Dia kayaknya suka deh sama kamu." ucap Dita menggoda "Ih apaan sih Dita." ucap Syalwa merasa malu. terlihat wajahnya yang berwarna merah muda seperti kepiting rebus "Alahhhh cieeee Syalwa mmm." ucap Rita menggoda "Hai Rita?" tiba-tiba Raka menghampiri Rita "Mmm." kini berbalik syalwa dan dita yang menggoda Rita Raka memberi kode kepada Dita dan Syalwa agar meninggalkan mereka berdua untuk mengobrol "Syalwa anter aku ke toilet yu?" ucap dita mengetahui kode dari Raka syalwa dan Ditapun pergi meninggalkan mereka berdua "Hei kalian mau kemana? Ko ninggalin sih?" ucap Rita sedikit teriak Saat Rita akan pergi Raka menahan tangannya. Seketika Rita terdiam "Duduk lah. Kamu tidak pernah ada waktu bersama ku. Jadi sekarang kita harus menghabiskan waktu bersama." ucap Raka sambil mengangkat kedua alisnya Dan terpaksa Rita harus menurutinya ***** Rafael pov Setelah bel istirahat berbunyi aku dan temen-temen langsung ke kantin. saat dikantin aku melihat Dita dan teman-teman nya. Entah mengapa sekarang aku gak mau mempermalukan Dita lagi. Padahal awalnya aku itu sangat membenci Dita. namun, setelah kejadian itu kenapa hati ini luluh. aku berusaha teguh untuk tetap membenci dia selagi dia tetap Memakai kain penutup kepala s****n itu. aku dan sahabatku langsung memesan makan dan ngobrol dimeja disebelah mejanya Dita. Ya obrolan yang sangat tidak penting. Raka menghampiri meja Dita dan teman-temannya. Tak tau apa yang dibicarakan Raka sehingga membuat Dita dan Syalwa pergi. Entah apa yang mendorongku buat ngikutin wanita bertopeng itu. Wanita itu duduk di taman sendirian dan entah kemana Syalwa pergi. "Eh lo wanita bertopeng ngapain disini bukannya ke kelas." gak tau kenapa aku bisa nyapa dia duluan "Ya terserah aku dong. sejak kapan kamu peduli? Lagian ngapain kamu disini." Ketusnya "Mmm Ya terserah gue juga dong gue mau disini ke dimana ke." ucapku Datar tak mau kalah. "Iyah lah. Terserah kamu." akhirnya dia ngalah juga Heningggggg hanya ada suara angin "Kenapa yah kalau gue liat lo gue pengen banget copot hijab lo." Daritadi aku merasa risih melihat hijabnya "Kenapa begitu? Padahal aku tidak merasa mengganggu kamu dengan hijab ku." Ucapnya santai "Karena gue terganggu!! Saat melihat lo gue selalu ingat Kirana." Kenapa nama wanita jal*ng itu terucap dimulut gue! "Kirana? Siapa dia." ternyata wanita ini bisa sebegitu kepojuga yah dengan kehidupanku "Ngapain gue harus cerita! lagian lo bukan siapa-siapa gue." Ucapku. "Dihhh yaudah sih! Gak terlalu kepo juga." Selalu saja saat berbicara denganku ia tidak pernah menatap mataku Tak ada pembicaraan baik Dita maupun aku. Kita masih sibuk dengan pemikirannya masing-masing. "Dilihat-lihat lo jauh berbeda sama kirana. Lo cantik, lugu dan baik." batin ku "Ishhh ngapain gue mikirin dia. Gak guna banget" oceh Rafael namun terdengar samar ditelinga Dita "Apa kamu bilang sesuatu?" Ucapnya penasaaran. Kenapa sampe kepergok gini sih. "Mmmm e-enggak." ******** Author POV Bel masuk berbunyi Dita buru-buru ke kelas dan meninggalkan Rafael begitu saja. Sedangkan Rafael hanya duduk melamun entah apa yang difikirkannya. "Eyyy bro ngapain lo sendirian disini?." ucap Bayu "Iyah sih kayak jomblo aja."celetuk Raka Rafael hanya diam ia bingung kapan Dita pergi dari taman. "Mentang-mentang baru jadian" ucap Kevin mencibir "Namanya juga cowok ganteng. jadi cepet laku." Raka percaya diri "Ahhh kayaknya juga si Rita di pelet." celetuk Rio menahan tawa "Ah enak aja lo. Emang gak liat gantengnya gue kayak gimana? Hamis Daud aja lewat." Raka sambil mengibas-ngibaskan bajunya "Bacot." Rafael langsung ke kelas diikuti oleh keempat temannya. *** Bel pulang sekolah berbunyi namun saat murid sekolah berhamburan keluar Pengumuman Buat teman-teman jangan dulu pulang sekarang harap berkumpul di lapangan ada beberapa hal yang akan disampaikan "Rafael ayo cepet kelapangan." ajak kevin "Males ah lo aja sana." Balas Rafael Datar "Ayo ih. Jangan gitu deh lo siapa tau penting." celetuk Rio menarik paksa lengan Rafael dan membawanya kelapangan "Ishhh apa-apaan si lo."Rafael menghempas kasar tangan Rio "Lagian diajaknya susah." ucap Raka dengan mata sayu menahan kantuk "Eh si Bayu mana?" tanya kevin yang sedari tadi tidak melihat keberadaan Bayu "Nohh si Bayu udah duluan kelapangan." ucap Raka menunjuk bayu yang sudah berada 1 meter dari mereka. disusul Rafael meninggalkan ke tiga temannya "Ehhhhh tungguin napah." ucap kevin disusul Rio dan Raka Seketika cewek-cewek menatap antusias kearah Rafael dan teman-temannya. Wajar mereka menatapnya begitu karena Rafael adalah most wanted nya sekolah Bryantara. Ditambah Rafael mempunyai wajah yang sangat tampan tubuh atletis dengan rambut berwarna cokelat tua acak-acakan terkesan menambah ketampanannya "Eh eh Rafael dataangggg." terdengar bisik-bisik murid sekolah antusias terutama cewek ada juga cowok yang terkesan ke cewek-cewek an Terlihat Dita dan temannya juga sedang berada disana. Mereka berada di seberang Rafael. Tujuan kalian dikumpulin disini kita akan memberitahukan bahwa dalam Rangka ulang tahun SMA Bryantara akan diadakan pesta dan nanti akan dicari best couple se SMA Bryantara. Acaranya akan dilaksanakan lusa dan saya harap kalian segera mempersiapkan diri untuk acara ini. Cukup itu saja kurang lebih nya mohon maaf Terimakasih Ucap ketos Setelah pemberitahuan itu selesai semua murid pun berhamburan keluar untuk pulang. "Gila dikira gue ada apa gitu. Ternyata cuma ngerayain ulang tahun sekolah." ucap kevin sambil memakan cemilan menuju parkiran "Tau sihhh.. Eh ngomong-ngomong Fa lo mau ikut acara itu ga?." tanya Rio "Ga tau." jawabnya singkat "Ko gitu?" Masa ia calon penerus sekolah tidak hadir dalam acara ulang tahun sekolahnya sendiri Rafael hanya diam tak menjawab ia mulai memasuki mobil Kevin. Motor yang biasa Rafael pakai disita selama 1 bulan oleh papanya. Padahal ia mempunyai mobil tapi ia malas membawanya. ***** Disisi lain Dita sedang bercengkrama dengan Syalwa dan Rita dikamarnya. Malam ini Syalwa dan Rita menginap. Sedangkan orang tua Dita mereka sedang keluar kota. Maklum Rita anak tunggal jadi daripada dia merasa kesepian Dita mengajak Syalwa dan Rita menginap dirumahnya. "eh lusa kan acara ulang tahun sekolah, kalian udah pada siap-siap belom?." tanya Rita "Ya kali udah siap-siap tugas aja numpuk kapan ada waktu buat siap-siapnya coba." ucap Syalwa "Mmm bagaimana kalau besok pulang sekolah kita ke mall cari dress buat dipakai nanti lusa. Gimana?" Ajak Rita. Sedangkan Dita sibuk membaca cerita dari aplikasi waddpadnya "Kalau aku sih ayo aja. Kalau kamu Gimana Dit?" tanya syalwa Namun Dita tidak mendengar ucapan sahabat-sahabatnya karena keasyikan membaca waddpad. "Dit?... "Dita?." Rita mengguncang tubuh Dita dan sukses membuat Dita terkejut "Hah? Iyah? Kalian ngomong apa?." Dita menyimpan handponenya di atas nakas "Astagfirullah Ditaa. Kamu gimana sih. Ulangi syalwa." Rita bedecak kesal "Jadi gini Dita, kita kan belum siap-siap buat acara pesta ulang tahun sekolah. Jadi bagaimana kalau kita pulang sekolah mampir dulu ke mall buat beli dress?" Jelas syalwa "Mmm oke." ucap Dita singkat "Gila lo si Syalwa udah jelasin panjang lebar. Eh lo malah jawab singkat." ucap Rita sebal "Terus aku harus kayak gimana?." Dita memutar bola matanya malas "Gak lah! Dasar sahabat gak peka." bukannya Syalwa yang marah ini malah Rita yang marah. "Idih gitu doang ngambek." ucap Dita menggoda "Lagian ish." ucap Rita "Udah-udah jangan kayak bocah napah" Syalwa menengahi Rita dan Syalwa sibuk memainkan ponselnya sedangkan Dita dia sedang memandang langit-langit kamarnya seperti sedang memikirkan sesuatu. Kedua sahabat dita yang menyadari itu melihat satu sama lain aneh. "Syutt kenapa tuh si Dita." tanya Rita sedikit berbisik "Ga tau mending kamu tanyain aja." balas syalwa "mmm eh Dit? Lo kenapa? Ko kayak mikirin sesuatu." Tanya Rita "Iyah nih Rita aku bingung. Kan acara besok itu cari best couple sedangkan aku kan gak punya pasangan gimana dong." ucap Dita bingung "Lahhh kenapa harus bingung. Aku aja yang jomblo santai." ucap Syalwa "kan ada Rafael." ucap Rita menggoda "Ih apa sih." ucap Dita langsung memalingkan wajahnya "Haha liat tuh Syalwa! si Dita mukanya udah kayak kepiting rebus aja." ucap Rita tertawa dilanjut syalwa yang melihat wajah dita yang memerah karena malu. "Udah-udah ah tidur." Dita langsung menarik selimutnya sampai leher dan memejamkan matanya dilanjut kedua sahabatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD