El merasa lega setelah bicara dengan Risman. Tinggal menunggu pagi untuk bicara dengan Raka. Memang tidak mudah, tapi karena sudah mengalami hal seperti ini sebelumnya, perasaan paniknya berangsur lenyap. Walau ia belum tahu apa yang akan terjadi pada Zia setelah ini. Bagi El yang penting Zia selamat. El merasa harus menyiapkan diri untuk bisa menerima semuanya. El sangat yakin putrinya adalah pejuang tangguh yang tidak akan mudah menyerah. Walau tubuhnya lemah semangatnya tinggi. Zia memang terlihat manja, karena ada hal yang tidak berani dia lakukan. Tidak berani menyalakan api, sehingga tidak bisa memasak. Tapi tak ada yang protes akan hal itu. Risman sang calon suami juga sudah sangat mengerti. Karena itu El sangat merestui. Risman tidak memaksakan. Risman benar-benar menerima Zia de