Bagian 36

1022 Words

“Ndra …,” lirih Mia yang ikut berkaca-kaca mendengar permohonan pria di hadapannya. Sungguh ini bukan Rendra yang selama ini Mia kenal. Tapi yang berbicara dan sedang menggenggam bahunya saat ini adalah Rendra. Benar-benar Rendra. “Aku mencintaimu, Mi.” Kalimat itu terucap beserta dengan ari mata keduanya yang luruh. Usai terpaan badai dalam rasa sakit yang menggebu dan memporak porandakan jiwa, ternyata ada juga embusan angin yang sepoi-sepoi membelai tengkuk leher keduanya. Hingga masing-masing hati dari kedua insan tersebut disadarkan, jika mereka saling mencintai. Mia tetap bersandar pada mobil, ketika Rendra mulai meraba pada pipi lembut yang putih miliknya. Gadis itu tak menolak, meski ia tahu jantung sudah bertabuh seperti genderang perang, namun ia tetap menikmati setiap perasaa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD