Bagian 38

1012 Words

“Bu, sandwich tunanya udah aku kirimin pake grab ke alamat yang ibu minta.” “Makasih, ya, Na. Kamu boleh balik kerja lagi.” “Nggak ada lagi emang, Bu?” tanya Nana. “Sudah itu saja cukup. Makasih, ya, Na.” Nana mengangguk dan merasa sedikit aneh karena melihat sang bos yang kembali berwajah masam setelah beberapa menit yang lalu bosnya itu terlihat merona dan berbunga-bunga. Namun Nana tak ingin mengganggunya, lebih baik ia pergi kembali dan membiarkan sang bos seorang diri. Mia masih berada di balik meja kerjanya. Setelah Nana pergi dari ruangannya, ia kembali melamun dan memikirkan kenapa Rendra membalasnya dengan sangat singkat seperti itu. “Ah, aku menyesal sudah mengatakan itu. Dia memang menyebalkan, dingin dan tak bisa ditebak.” Mia melempar ponselnya ke atas meja. Hingga si

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD