Pesta Dansa

1430 Words
Mama Mayra sudah tiba dirumah sakit, Ini saatnya mereka bergantian untuk menjaga nayra dirumah sakit, Papa dan Mayra juga sudah menjelaskan bahwa Mayra akan bekerja di kantor Nayra untuk mencari tau penyebab Nayra melakukan hal buruk itu, Mama pun menyetujui dan merestui Mayra, Mama juga mengatakan agar Mayra selalu waspada. Mayra pun bergegas kembali kerumah untuk membersihkan dirinya, Kakinya juga sudah tidak terlalu sakit. Sesampainya diruma Mayra langsung ke kamar mandi, Tubuhnya sudah sangat lengket, Dia berencana akan pergi makan siang diluar, Semenjak tinggal di Singapura dia tidak pernah memiliki teman dijakarta, Dia cukup merasa kesepian tidak ada teman curhat ataupun teman ke mall. Siang ini dia sudah bersiap siap untuk keluar mencari restoran untuk makan siang. Seperti biasa Mayra memang orang yg cukup simpel berpakaian, Dia memakai hoodie pink dan rok jeans pendek dengan sepatu kets nya, Rambutnya pun di ikat semua setengah berantakan, Tidak lupa dia membawa sling bag nya. Hari ini dia membawa mobil sendiri, Semenjak pulang ke Jakarta dia belum pernah berkeliling ataupun sekedar melihat kota Jakarta. Karena terlalu sibuk dengan urusannya. Tepat pukul setengah satu Mayra sampai di restoran keluarga yang terkenal cukup enak, Sudah lama dia ingin makan di restoran ini. Dia duduk sendiri dipojok dekat jendela sambil melihat berbagai macam aktifitas orang diluar sambil menyuapkan makanan ke mulutnya yang sudah di pesannya. Dikantor Vano. "Van, Makan siang ke resto Kemuning yuk? Gue pengen makan sotonya" Ajak Anton. "Ok" jawab Vano. Mereka pun segera kesana, Setelah sampai mereka kaget Melihat Mayra yang sedang termenung sambil mengaduk aduk makanannya. " Van itukan si Mayra? Yuk kesana makan bareng dia" "Ngapain sih biarin aja kita makan dimeja itu aja" menunjuk ke meja lainnya. "Ayo la Van, Sekalian gue mau minta maaf sama dia. Semalam karena gue kakinya sampai terluka kan" Anton berlalu saja tanpa mendapat persetujuan Vano, Vano pun terpaksa mengikuti Anton sebenarnya dia pun ingin mengetahui keadaan Mayra. Anton pun mengejutkan Mayra. "Hei! Kok melamun aja sih?" Teriak Anton membuat Mayra pun kaget. "Ahh pak Anton bikin kaget aja, Jantung ku sampai mau lepas" ucap Mayra sambil memelas. "Oh ada pak Vano juga disini, Mohon maaf pak saya hari ini sebenarnya mau bekerja tapi kak Sella bilang besok saja mulai bekerjanya" Ucap Mayra yang langsung berdiri dan membungkuk kan badannya, Dia takut Vano berpikir dia tidak kekantor malah bersenang senang makan disini. Bagaimana pun Mayra tidak ingin di pecat sebelum mengetahui semuanya. "Tidak apa lagi pula itu kesalahan saya juga, Saya yang menyuruh kamu untuk melepas sepatu" Jawab Vano. Mayra pun mempersilahkan mereka duduk, Anton pun langsung duduk dan langsung memegang tangan Mayra. "Maaf ya May, Ini karna gue juga, Gue yang bikin kita dalam masalah semalam, Gue bener bener gak berniat bikin semuanya jadi kacau" Ucap Anton. Vano melirik ke arah Anton yang memegang tangan Mayra, Dia langsung menyuruh Anton bergeser ke kursi sebelah membuat Anton melepas tangannya dari Mayra. "Apaan sih Van, Sabar dikit napa gue kan masih mau bicara sama Mayra" Vano diam saja dan langsung memanggil waiters. Mayra melihat wajah Vano yang seperti biasa cuek dan dingin. "Syukurlah dia tidak marah" Batin Mayra. Akhirnya makanan yang dipesan sudah datang mereka pun makan dengan tenang sesekali Vano dan Mayra saling menatap tapi cepat cepat mereka mengalihkan pandangannya. "Oh iya May, Besok malam ada acara di hotel lexus loh, Pemilik Salim Group bapak Hartono Salim berulang tahun ke lima puluh dua tahun , Papa nya Vano. Semua staff dikantor pusat di undang, Kamu datang ya kamu juga di undang kamu kan salah satu staff juga " Celoteh Anton. Vano pun diam saja dan tetap menyantap makanannya. "Apa! Tapi saya bahkan belum bekerja pak, Saya gak enak la harus ikut acara besar begitu, Saya juga belum kenal sama orang orang dikantor" Jawab Mayra. "Kan ada saya, Sella dan Vano juga May, bahkan kamu uda kenal sama CEO kita ini" Anton pun tertawa. "Baiklah pak, Kalau tidak ada halangan saya usahakan datang" Jawab Mayra. " Oh iya May saya kadang sering gak ngenalin kamu, Penampilan kamu yang sekarang ini seperti anak SMA loh, Bahkan pertama ketemu Vano panggil kamu bocah loh, iyakan Van?" Vano hanya diam, dan menyantap makanannya. "Apa iya Pak, Soalnya saya gak suka berpenampilan ribet, Kekgini rasanya lebih nyaman aja". jawab Mayra "Usia mu berapa sih?" Tanya Anton. " Saya dua puluh tiga tahun pak"Jawab Mayra. "Oh kita hanya selisih dua tahun saja kok, Tapi bagus la kamu terlihat muda terus, Sangat cute, Iya kan Van? " Kata Anton. Mendengar ucapan Anton, Vano hanya diam saja dia seperti tidak perduli dengan Anton dan Mayra. Vano yang sudah menyelesaikan makannya pun berdiri begitu saja. "Ayok men, Gue uda siap, Masih banyak kerjaan dikantor" "Ok Men" Vano dan Anton pun bergegas berdiri, Sebelum pergi Anton berpamitan dengan Mayra, Sedang kan Vano hanya diam dan berlalu begitu saja. "Kita duluan ya May, Have fun ya. Semoga besok sudah bisa bekerja" Ucap Anton Mayra pun kembali menatap ke jendela, Dia merasa sepertinya memang sulit menaklukan Vano, Apa yang harus dia lakukan agar bisa segera membongkar kebusukan Vano, Dia harus segera masuk ke hidupnya, Dengan begitu dia bisa dengan mudah mencari tau semua nya dari Vano, Mulai sekarang di berjanji dengan dirinya akan lebih agresif mendekati Vano meskipun itu harus melukai harga dirinya. Mayra yang sudah kenyang dan bosan pun beranjak dari tempat duduknya, Dia pun segera keluar dan kembali kerumah, Sepertinya hari ini dia akan banyak beristirahat, Malam ini mama dan papanya yang akan merawat dan menjaga Nayra. Karena besok dia harus bekerja. Mentari menyelinap melewati jendela, Menyinari wajah cantik Mayra. Mayra pun segera bangun dan merasakan tubuhnya yang segar, Dia segera mandi. Seperti biasa Mayra menggunakan pakaian untuk kekantor, Menggunakan kemeja pink soft dan celana panjang kain berwarna putih rambutnya sedikit dibuat curly, Make up yang natural. Penampilan nya sangat cantik, Elegan dan Modis. Mayra benar benar bisa merubah penampilan nya kapan saja. Hari ini Mayra membawa mobil sendiri, Dia pun menggunakan mobil yang paling sederhana, Dia tidak ingin orang tau siapa dirinya. Hari ini pukul delapan tiga puluh dia sudah sampai dikantor dia segera masuk ke ruangannya yang sudah diberitahukan oleh ibu Mega Managernya. Sebelum memulai pekerjaannya dia pergi menemui Sella yang memang masih bersantai di meja nya. "Kak Sella, maksud ku bu Sella" Mayra tertawa. "Kamu May, Syukurlah gimana keadaan kakimu? " "Sudah sembuh kok kak, Ini uda gak sakit lagi walaupun aku pake heels yang tinggi" Tuturnya. "Syukurlah May, Oh ya semalam aku bertemu mama dan papamu saat menjenguk si Nayra, Mereka juga bicara denganku masalah mu yang ingin mencari tahu permasalahan Nayra dengan Vano, Mereka memintaku untuk mengawasimu" "Iya kak, Aku juga senang akhirnya mama dan papa mengijinkan ku. Oh iya kak semalam aku mendapat undangan dari pak Anton ada pesta malam ini di hotel lexus". " Iya May, Kamu juga diundang syukur la May, Aku ada teman" Sella pun tertawa. "Memangnya dikantor ini kakak tidak memiliki teman?" " Sulit May, Dikantor semuanya punya circle masing masing. Dikantor ini tidak seenak yang kamu pikir, Lihat aja bos nya kayak manusia es" Jawab Sella sambil tertawa. "Begitu ya kak, Sepertinya aku juga sulit menemukan teman di divisi ku, Kalau begitu kita harus mencari pakaian untuk nanti malam dong kak" Jawab Mayra. "Iya May, Soalnya pesta itu bakal mewah banget dan setiap tahun pasti ada pesta dansa nya, Tapi tau gak yang bikin lucu setiap acara ulang tahunnya, Pak Hartono itu selalu mengadakan giveaway gitu untuk karyawannya dan lucu banget idenya, Kamu tahu gak nanti semua karyawan sebelum masuk akan diberi nomer gitu, Entar pak Hartono bakal yang ambil nomer Dan nomer yang keluar adalah pemenangnya, Kamu tau gak apa hadiahnya? " "Lucu banget sih kak idenya, Pak hartono keknya orangnya asik ya, Memangnya hadiah nya apa kak?" Mayra tertawa. "Kalo karyawan perempuan bakal bisa dansa sama anak nya Pak Hartono si Vano. Sedangkan karyawan pria bakal bisa dapat cuti tiga hari. Lucu kan itu sebabnya si Nayra biasanya exited banget kalo pak Hartono bakal ulang tahun dia pengen banget bisa dansa sama si Vano sayangnya dua tahun ini yang menang selalu karyawan pria" Sella cekikikan. "Kok bisa ya kak, Aneh banget idenya baru tau aku ada giveaway seperti itu. Tapi bener sih kalo acara gak ada doorprize nya memang gak seru" Jawab mayra sambil tertawa. "Tapi aku tau deh alasan Pak Hartono bikin ide begitu, Dia gak mau kali anaknya jadi bujang lapuk, Si Vano kan gak pernah dekat sama perempuan May" Sella tertawa. Mereka pun tertawa sampai tidak sadar sudah pukul sembilan Mayra pun kembali ke ruangannya dan Sella pun melanjutkan pekerjaannya. Sore ini setelah pulang ngantor mereka udah janjian bakal pergi ke butik bareng untuk mencari pakaian di pesta itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD