Arifin melihat ekspresi Kinan yang berubah tiba-tiba. Ada raut kesal tergambar di wajah cantiknya. "Ada apa?" tanya supir pribadi Malika itu. Kinan menengok cepat, lalu menggeleng dengan mengatakan kalau tidak ada apa-apa. "Makasih, yah, Mas Arifin. Aku turun dulu. Kayanya Tuan Sena butuh bantuan," ucap Kinan memberi tahu. "Oh, iya. Ya sudah. Kalau gitu aku juga langsung balik, yah?" Kinan mengangguk, lalu ia pun membuka pintu dan keluar dari mobil. Setelah itu menunggu mobil yang Arifin tumpangi keluar gerbang rumah. Gadis itu kemudian berbalik. Menarik napas, dan membuangnya pelan. 'Jadi, ia telah berubah menjadi laki-laki pengecut dengan mengintip orang dan mengatakan hal hina seperti tadi?' batin Kinan kesal. Gadis itu tidak menduga jika Sena, laki-laki yang sudah menolo