41 Abang?

1704 Words

Dan setelah lelah dengan perdebatan yang tidak ada habisnya mereka pun akhirnya kembali ke kamar, Gabina tidur ujung ranjang lalu Rain berada tepat diatas kepala Gabina. Keduanya seperti dua bocah yang selesai perang lalu ketiduran di sembarang tempat. “Auh! Auh!” Gabina merintih kesakitan memukuli sesuatu dikepalanya yang terasa menarik rambut panjangnya. “Sakit!” Marah Gabina dan saat ia membuka mata ternyata disana Rain menindih rambutnya, Gabina pun terjaga, “Sudah tidak ada tempat tidur lain sampai bisa berada diatas kepalaku!” Hari menjelang pagi Gabina pun memutuskan turun dari tempat tidur dan bangun, suasana di villa begitu dingin saat pagi, Gabina lalu mengintip disebalik gorden, suasana diluar masih tampak gelap, namun Gabina ingin sekali keluar untuk menghirup udara segar.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD