“Nebuy, kami datang.” Setelah dari rumah sakit Rain dan Gabina langsung menemui nenek buyut yang sekarang lebih sering di tempat tidur didalam kamarnya, sebab kondisinya setelah jatuh tempo hari masih sulit sekali duduk. Nebuy di ranjangnya itu menoleh sedikit ke arah sapaan, “Kalian? Bagaimana pemeriksaannya? Oh iya selamat untuk kalian berdua.” ucap nenek dengan suaranya yang sedikit serak. Rain semakin mendekati dengan prihatin menatapi nenek buyutnya itu, nebuy tampak semakin sangat ringkih dan tidak berdaya. “Semuanya baik.” Gabina lalu menduduki ujung ranjang nebuy lalu mengusap kaki wanita yang sudah sangat tua itu. “Do’ain kita ya nek.” “Pasti selalu.” “Aku dan Gabina mau pamitan.” Rain to the poin. “Apa? Pamitan kemana? Rain—“ “Aku mendapatkan pekerjaan di Singap