47. Jengah.

1204 Words

Di carport villa, Gabina dan Rain sudah siap akan pergi, akan tetapi tiba-tiba hujan yang sangat deras turun, mau tidak mau keduanya menunda pergi. Gabina disana berdiri menatapi hujan yang sangat lebat itu, sesekali ia memainkan air hujan dengan tangannya. Lalu Rain sudah diatas motor memutar-mutar ponselnya memperhatikan hujan yang entah kapan akan berhenti sembari melirik Gabina yang seperti bocah disana. “Ayo masuk! Sepertinya tidak ada tanda-tanda hujannya akan berhenti.” “Yaaaah, jadi nggak jadi jalan?” “Ya mau gimana lagi, hujan deras.” “Lalu mau ngapain disini?” “Nonton, tiduran, main video game.” “Hemm apa bedanya kalau dirumah, tapi ya...mau gimana lagi.” Gabina melenggang masuk meninggalkan Rain disana. Namun bagi Rain kondisi seperti adalah sebuah kesempatan baik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD