Aku baru saja tiba di depan apartementnya Veeka. Sebenarnya, aku ingin mengajaknya bertemu di club malam, tempat pertama kali aku bertemu dengannya. Tapi sayang, ia tak bisa, karena katanya ia sedang malas untuk pergi keluar. Tapi untung saja, ia mengundangku untuk makan malam, di apartementnya, sehingga aku tetap bisa bertemu dengannya
Kutarik nafasku sedikit panjang, dan membuangnya perlahan. Lalu kutekuk pintu apartementnya.
Tok tok tok. . .
Ketukan yang kubuat, meninumbulkan bunyi, sehingga kuyakin ia pasti mendengarnya. Dan benar saja dugaanku, kini kudengar suara langkah kaki dari dalam, yang sedang berjalan mendekat. Lalu kudengar gagang pintu yang dibuka, dan mulai terbuka lah pintunya.
"Hai, ayo masuk" sapa seorang wanita, yang merupakan Daveeka.
Tapi aku begitu terkejut, sa
