102. Pukulan dari Darwati untuk Satya

1012 Words

"Ma ... maksudmu, Bu ...?" tanya Satya yang tak paham dengan perintah ibunya. "Aku minta kamu berhenti memanggilku ibu!" titah dari Darwati dengan tegas. "Kenapa? Apa karena aku kini di penjara? Lalu kau tidak mau mengakuiku lagi sebagai seorang anak?" Satya tersenyum miring. "Kamu memang bukan anakku!" ucap Darwati lagi dengan penuh penekanan. "Ya, aku mengerti. Anak ibu yang lain memang tidak ada yang memalukan seperti aku. Aku yang sudah merasakan lembabnya dinding penjara ini memang tidak ada artinya lagi sebagai seorang anak." Satya mengatakan itu dengan masih tersenyum mencibir. "Kamu memang bukan darah dagingku, Satya!" bentak Darwati. Brak! Darwati juga mengeluarkan sesuatu yang ia gebrakkan di atas meja. "Masih tak mengerti juga? Kamu memang benar-benar bukan anakku!"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD