Suara yang membekukan otaknya itu menembus telinga. Tidak akan ia sangka, jika dirinya yang merupakan seorang CFO akan ditegur secara langsung seperti ini di tempat umum. “Rudi, bisakah kamu lebih lembut? Semua orang melihat ke arahmu!” Nenek Kemala balas menegur Rudi yang baru datang itu. Langkah tegap, tatapan dingin, aura yang menusuk masing-masing individu, begitu rapat terpancar dari sekitar Rudi. Pria itu sebenarnya menggerutu dalam hati, ada apa yang terjadi dengan hari ini? Kenapa ia rasa jika peruntungannya di ini begitu buruk? Setelah tadi ia makan siang dan bertemu dengan Purnomo yang mengatakan jika ia hendak melepas hama ke tempat kebun Meisya, sekarang, ada neneknya yang datang dan sedang mengobrol dengan Anita. Yang lebih menyebalkan dari itu, sedang apa neneknya membawa-b