Di sebuah klinik yang tidak terlalu mewah, Meisya datang ke sana bersama beberapa orang pengawal. Dia mengaku pada bagian administrasi jika dia adalah wali dari pasien bernama Alya. Hal itu dikarenakan ketika Meisya menghubungi Bu Juki, wanita itu menolak untuk menjenguk anaknya dan tak peduli lagi dengan kondisi Alya. “Aku tidak mau tahu, Mei. Dia hamil lagi oleh laki-laki lain, lalu merusak hidupnya sendiri dengan mabuk di malam hari. Jangan hubungi kami untuk masalah ini.” Meisya mengingat ucapan Bu Juki saat di telepon tadi. Ada rasa kesal dalam hati Meisya karena reaksi Bu Juki pada waktu mendengar kabar anaknya. Apa tidak ada sedikit saja rasa kasihan dari mereka pada anaknya ini. “Terserah Bu Rudi saja bagaimana penyelesaiannya masalah Alya. Saya tidak mau mengakui dia sebagai an