Beberapa menit sebelum kejadian pembegalan Meisya dan Kinanti. Di markas naga angin. [Ketua, Purnomo sedang mengirim orang untuk mengikuti Nyonya Meisya. Sepertinya, Nyonya juga pergi tanpa pengawal.] Membaca pesan dari anak buah naga angin, Rudi langsung merasa kesal dan menggeram. "Dasar begundal!" Ia pun lantas memaki. "k*****t itu memang tidak ada lelahnya mengganggu keluargaku." Rudi merasa kesal. [Cari mereka sampai dapat dan jangan lupa, awasi juga istri dan anakku!] Kemudian di ponsel Rudi mendapatkan balasan lagi. [Anak Anda aman bersama para pengawal, namun kami tidak menemukan Nona Meisya. Ponselnya sudah tidak aktif.] Rudi memejamkan mata sambil mengepalkan tangannya. Ia merasa kesal sendiri dengan situasi seperti ini. * Lalu di lain tempat. Segerombol pria be