"Kamu jangan bercanda seperti itu, Mei." Raut wajah Kinanti menunjukkan ekspresi tak percaya pada Meisya. Namun Meisya tak menggubris reaksi ibunya. Ia malah kembali menjalankan mobil tanpa bereaksi seakan tak pernah mengatakan apa-apa sebelumnya. Kinanti pun tak menanyakan lagi, namun ia terlihat cukup terganggu dengan ucapan Meisya yang tiba-tiba. "Lebih baik kita ke tempat nenek, biar dia yang menceritakan sendiri pada ibu." Meisya tiba-tiba mengatakan lagi hal itu. "Apa maksudmu, Mei?" Kinanti tak ingin berdebat di jalanan. Apalagi Meisya kembali diam dan fokus mengemudi hingga mereka sampai di rumah Nenek Darwati. * "Kau baik-baik saja, Mei?" sapa Nenek Darwati begitu melihat Meisya datang ke tempatnya. Meisya mengangguk. "Jika ada sesuatu yang membahayakanmu, lebih b