When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Bu Juki itu nenekmu?” tanya Rudi pada Sandra yang berdiri di dekat Meisya. Gadis cilik itu mengangguk. “Oh, begitu. Sepertinya dia ingin menemui Sandra, persilakan masuk,” ucap Rudi pada penjaga gerbang rumah mereka. Namun sepertinya Meisya khawatir, dia pun menghampiri Rudi dan menyenggol pinggang suaminya. “Kenapa?” Rudi menatap istrinya. “Bukannya, pesuruhnya Pak Juki yang memukuli Sandra? Kalau sesuatu yang buruk terjadi bagaimana?” bisik Meisya di telinga sang suami. Rudi pun menatap Sandra. “Kita lihat saja reaksi Sandra, kalau gadis cilik itu menolak, maka kita akan minta Bu Juki untuk pulang. Namun, kali ini sepertinya Sandra menyukai kedatangan neneknya, biarkan saja dulu! Kita lihat nanti apa yang akan terjadi.” Meisya pun akhirnya mengangguk. “Baiklah.” “Nenek ...!” S