“Tunggu dulu! Kalian siapa?” Andromeda tak serta merta percaya pada sebuah tim yang menawarkan bantuan pada mereka. Namun sebelum anggota medis itu menjawab, seorang pria dengan usia paruh baya, tubuh tinggi dan mata yang menatap tajam berjalan mendekati lokasi. Andromeda merasa tak asing dengan wajah seperti itu, ia mencoba memutar kembali ke dalam memorinya. Hingga ia menemukan sebuah nama. “Tuan Rajendra!” histerisnya sambil menghampiri pria yang sangar tersebut. “Tim medis ini aku yang mengirimnya untuk kalian. Begitu pula yang lain. Seluruh area perusahaan ini harus bersih dari kejadian seperti ini seakan tak terjadi apa-apa.” Pria itu menjawab dengan suara bas-nya yang menggelegar. “Andromeda, terima kasih sudah menangani masalah ini dengan baik.” “Tapi … Tuan Rudi tidak bisa k