Malam yang syahdu, suasana seperti ini membuat Meisya tak bisa tidur. Meskipun tak ada masalah saat makan bersama tadi, namun Meisya merasa gugup di kamar ini. Kamar milik sang suami yang pernah Rudi tempati selama belum menikah dengannya dan belum menjalani ujian. Sedari tadi, Meisya hanya duduk melihat ke arah Raden yang tertidur pulas di ranjangnya setelah usai disusui. Sementara itu, Rudi sibuk membaca banyak dokumen sambil duduk di atas ranjang memangku laptop dan berkacamata. Meisya tak berani mengganggu suaminya, meski sebenarnya sedari tadi, saat usai makan malam banyak sekali yang ingin Meisya katakan padanya. “Kau tidak tidur?” Rudi bertanya tanpa melepas tatapan matanya dari laptop. Meisya yang sedang duduk di samping ranjang bayi tak menjawab. Ia hanya mendesahkan napasnya