Bagian 37

1045 Words

Berkacamata hitam, dengan jas dan sepatu mengkilat. Dia bersandar di sebuah mobil Honda Jazz berwarna hitam. Melipat tangannya sambil bersiul, dia begitu percaya diri dengan apa yang dia lakukan hari ini. “Suami Meisya itu pasti terkencing-kencing di celana karena dihampiri gangster dengan tiba-tiba.” Ia tersenyum sambil menggelengkan kepala. Kadar percaya dirinya mungkin saat ini sudah sangat melebihi skala yang ada. Masih tetap bersiul, ia menegakkan tubuhnya dan berbalik melihat pantulan bayangan dirinya dari kaca jendela mobil. Kemudian ia usapkan jemarinya untuk menyisir rambut. “Galih, kau memang paling keren!” Puji pria itu pada dirinya sendiri. “Ini kenapa mereka nggak ngirim pesan, sih? Lama banget.” Galih menengok ke ponselnya dan melihat tak ada satu pun pesan yang tiba di s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD