Seperti biasa, ada serangkaian pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum Meisya dan Rudi bertemu dengan Satya. Baru tak lama kemudian, para polisi mengantar mereka untuk bertemu sang narapidana. Duduk di sebuah ruangan tertutup ditemani oleh seorang polisi yang menunggu di ujung ruangan. Meisya selalu saja gelisah setiap hendak bertemu dengan Satya. “Kau ini kenapa?” Rudi memegang tangan Meisya yang terkepal. “Tidak apa-apa.” Rudi memaksa Meisya membuka kepalan tangannya. “Tanganmu sangat basah dan dingin.” Pria itu menggelengkan kepalanya. Ia tahu jika sang istri sangat gugup. Sementara itu Meisya hanya berusaha tersenyum walau itu terlihat sedikit dipaksakan. “Tenanglah. Aku ada di sini.” Rudi mencoba untuk menenangkan istrinya tersebut. Tak lama kemudian, pintu yang mengarah d