Suhu dalam kamar itu dibuat tak terlalu dingin, hanya cukup sejuk untuk mencegah biang keringat dari seorang bayi. Ranjang yang terbuat dari kayu berwarna putih, kasur yang lembut dengan selimut bertema beruang putih. Bibir mungil itu bergerak-gerak mencari sesuatu untuk dihisap, namun ia tak menangis ketika tak menemukan sesuatu yang ia inginkan. Sambil berupaya menghibur, alunan tak bernada mengalun dari mulut pria berkumis itu. Ia duduk di samping ranjang bayi mungil sambil memegang tepian ranjang, mengikuti ketukan dari alunan mulutnya, ia ayunkan ranjang tersebut mendayu-dayu, perlahan-lahan. Sang bayi nampak sangat menikmati hiburan syahdu dari sang papa. Kamar berwarna putih ini memang sudah jauh dipersiapkan oleh kedua orangtua sang bayi. Meski penuh perdebatan, namun pada akhir