Meisya merenungi pesan yang dikirimkan oleh suaminya. Apa benar jika Alya terlibat masalah dengan rentenir yang membuat wanita itu enggan kembali ke kota? “Lalu kenapa jika dia dikejar oleh rentenir? Memang ada urusan denganku?” gumam Meisya pada dirinya sendiri. Meski berkata demikian, wanita itu tetap saja menyimpan seribu kekhawatiran dalam hatinya. Ia tak mau terus menerus bertemu dengan Alya, apalagi jika wanita licik itu sedang terlilit masalah keuangan, tidak menutup kemungkinan jika Alya akan melakukan segala cara untuk melukai orang lain agar bisa menutupi kebutuhannya. Meisya memijat kepalanya sendiri. Tanpa terasa waktu berlalu, hingga waktu belajar bersama Bu Hana pun usai. “Permisi, Bu. Saya sudah selesai mengajar. Saya akan pulang, ya.” Bu Hana menghampiri Meisya dan b