“Belum ada kabar dari Rudi?” tanya Meisya pada Purnomo yang mengantarkan makanan untuk Meisya makan malam. Purnomo masih memberi jawaban dengan gelengan kepala. Tak ada lagi yang bisa ucapkan, karena memang begitu adanya. “Ponsel Pak Andromeda juga tak bisa kami jangkau, Nyonya.” Kinanti pun mengusap tangan Meisya. “Kamu yang sabar ya, Meisya.” Wanita itu hanya bisa mengangguk lemah. Sementara itu, terdapat Raden yang telah lelap tertidur usai anak itu menyikat gigi. Meisya mengusap kepala anaknya dan itu membuatnya merasa tenang. “Ada suara mobil,” ujar Kinanti sambil berdiri dan bersiap untuk keluar kamar. Purnomo pun ikut keluar untuk melihat siapa yang datang. Sementara itu, Meisya yang tadinya bersandar langsung duduk dengan tegak di atas ranjangnya. Ia sungguh berharap suamin