When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Aruna merasa bosan. Ia hanya tidur-tiduran bersama dengan Radika. Wanita itu menggulingkan badannya ke kanan dan ke kiri hingga membuat Radika pusing. Aruna menatap Radika yang masih asyik dengan buku bacaannya. Pria itu begitu serius ketikan membaca. Sesekali Radika menaikkan kaca matanya yang melorot dari hidung mancungnya. Seandainya Aruna memiliki buku bacaan, mungkin ia akan melakukan hal yang sama dengan Radika. Namun buku bacaannya telah habis. Aruna merupakan tipe orang yang tidak suka membaca secara berulang-ulang. Aruna menghembuskan nafasnya kasar. Kemudian ia melirik ke sekelilingnya. Ia mencari sesuatu yang bisa membuatnya tidak kebosanan seperti itu. Aruna tersenyum lebar saat mendapati sebuah laptop di meja dekat televisi. Dengan segera, Aruna mengambil laptop itu. Kem