When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Radika dan Aruna menjalani malam seperti biasa, seolah tidak terjadi apa-apa. Sebenarnya, Aruna merasa tidak enak hati dengan Velina. Seharusnya malam ini menjadi malam antara Radika dan Velina. Tapi mau bagaimana lagi, Radika tidak mau melakukannya malam ini. Pria itu beralasan bahwa ia lebih suka bersamanya. Setiap malam yang ia lewati bersama Aruna masih sama seperti malam pertama mereka waktu itu. Jika Radika sudah berkata seperti itu, Aruna bisa apa? Ia tidak lagi bisa memaksa suaminya untuk melakukan hal itu malam ini juga. Ia pun sama, sebenarnya dirinya begitu merindukan sang suami, walaupun malam kemarin masih bisa mereka lewati, tetap saja Aruna merindukan sang suami. “Kamu tidak mengkhawatirkan Velina?” tanya Aruna tiba-tiba. “Tidak. Memangnya siapa dia? Kenapa aku harus meng