Mr. Brayen memang sepertinya sengaja menggoda. Pria itu sudah keterlaluan menurutku, tapi aku bisa apa? Statusku kali ini adalah seorang istri tidak mungkin aku melupakan kewajiban. Napasku tersengal-sengal, aku menghindarinya karena terus menggodaku. Bukan berarti aku senang mendengarnya, kupingku panas merasakan kenyataan bahwa aku lagi-lagi menghkianati Joes. Lelaki yang setia menungguku untuk menjadi istrinya. "Kamelia." Mr. Brayen mendekatiku, pada ahkirnya aku memilih untuk menghindarinya. Karena apapun caranya, Mr. Brayen terus menangkapku. "Ayo kita bergabung dengan Papa dan Mama." ajaknya. Sebenarnya aku enggan, tapi mengingat kebaikan mereka padaku, merasa tak enak jika aku justru menghindar. Kami berjalan menuju halaman belakang, jadi bangunan yang dikhususkan untuk minu