Kamelia memang benar-benar gadis yang begitu polos. Dia begitu lugu untuk memulai segalanya. Bahkan saat aku mulai mencium bibirnya yang ranum dan manis, sungguh ini adalah pengalaman pertama diriku yang menelanjangi seorang gadis. Aku bahkan sampai tak menyangka bahwa Kamelia masih menjaga kesuciannya di era seperti ini. Gadis itu nampak kesakitan dan menjawab pertanyaanku dengan lirih. "Kau menjaganya untuk suamimu?" "Ya, Mr." "Jadi? apa kau ingin melanjutkannya?" Jujur saja aku merasa bersalah terhadapnya, karena pikirku Kamelia sama dengan gadis diluar sana yang sudah tak menjaga keperawanan. Namun kenyataan menghantam stigmaku, Kamelia memang benar-benar gadis yang baik. Jadi aku bersyukur memilikinya dan tak ingin melepaskan dia "Lanjutkan saja Mr. tapi jangan terlalu kasar."